Pendidikan menurut
Bapak Pendidikan kita yakni “Pendidikan umumnya berarti daya upaya untuk
memajukan budi pekerti ( karakter, kekuatan bathin), pikiran (intellect) dan
jasmani anak-anak selaras dengan alam dan masyarakatnya”.
Sedangkan menurut Al
Ghozali pendidikan adalah “Proses
memanusiakan manusia sejak masa kejadiannya sampai akhir hayatnya melalui
berbagai ilmu pengetahuan yang disampaikan dalam bentuk pengajaran secara
bertahap, dimana proses pengajaran itu menjadi tanggung jawab orang tua dan
masyarakat menuju pendekatan diri kepada Allah sehingga menjadi manusia
sempurna (insan kamil).
Secara sederhana dapat diambil satu kesamaan poin penting
adanya pendidikan yakni agar setiap insane (yang lalai ini) kian mendekat dan
mengenal siapa tuhannya. Atau agar manusia kian bertaqwa pada Allah swt. Demikianlah
yang Allah ajarkan juga dari pendidikan-Nya kepada semua umat muslim selama berpuasa
khususnya pada bulan ramadhan.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa
sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”(Al
Baqoroh:183)
Begitu besar nilai yang
diharapkan dari pendidikan yakni orang bertaqwa. Kalau saja kita mengingat satu
hadis nabi tentang taqwa yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dari abu Dzar Al
Ghifari
“Bertaqwalah kepada Allah
dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau
melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain
dengan akhlak yang baik”.
Berdasarkan hadis tersebut
Baginda nabi mengajarkan kepada kita agar menjadi orang yang senantiasa
beribadah kepadanya, beritaubat dan beristighfar dalam hubungan vertical kepada
Allah swt. Ini merupakan nilai tertinggi dalam kehidupan ini. Sedangkan di
akhir pesan nabi kita dimintanya untuk menjadi orang yang berakhlaq. Bersikap baik
kepada sesame kita. Kepada sesama manusia.
Secara sederhananya kita diminta
menjadi orang yang beradab. Beradab kepada Allah dengan menjalankan perintah
dan menjauhi larangnnya. Beradab kepada orang laian, orang tua, guru, sahabat,
teman, dan siapapun.
Sudahkah pendidikan kita
mengajarkan ini? Mengajarkan akhlaq yang baik?
Yah
demikianlah karena kita banyak melihat banyak insane dari umat ini justru
dengan mengatasnamakan modern akhirnya banyak yang menyingkirkan adab-adab dan
akhlaq sebagai seorang manusia. Kasar kepada yang lain. Tidak sopan. Dan lain
sebagainya. Maka mulailah dari kita. Siapapun diri kita. Karena hal ini tiak bias
hanya dilakukan oleh para guru. Tapi oleh orang tua juga, oleh para pedagang,
bahkan sekedar tukang sapu jalanan.